Kreasi anak remaja Pilar

Posted by : m. syarif hidayatullah Senin, 08 Juli 2013





Buah pare mengandung senyawa-senyawa seperti momorkarin, momordenol, momordisilin, momordisin, momordisinin, momordin, momordolol, karantin, karin, kriptoxantin, diosgenin, asam elaeostearat, eritrodiol, asam galakturonat, asam gentisik, goyaglikosida dan goyasaponin, asam kafeat dan asam ferulat, fisetin dan isoramnetin,3b,25-dihydroxy-7b-methoxycucurbita- 5,23(E)-diene,3b-hydroxy-7,25,dimethoxycucur-bita-5,23(E)-diene dan 3-O-b-D-allopyranosyl-7b,25-dihydroxycucurbita-5,23(E)-dien-19-al (Shu-Jing Wu,2007)

Berikut ini adalah beberapa kegunaan tumbuhan pare:
Buah pare dikatakan juga sebagai perangsang saluran pencernaan dan membantu menyembuhkan dispepsia dan konstipasi.
Di Togo, buah pare digunakan sebagai obat tradisional untuk penyakit-penyakit saluran pencernaan, dan ekstraknya juga mempunyai aktivitas melawan cacing nematoda Caenorhabditis elegans secara in vitro.
Buah pare banyak digunakan secara tradisional di Asia sebagai pencegah dan obat untuk penyakit malaria. Di Guyana, buah pare direbus dan dimasak dengan bumbu dan bawang. Makanan yang populer ini dikenal sebagai corilla dan merupakan pencegah malaria. Pengujian di laboratorium juga telah memastikan bahwa spesies-spesies buah pare memiliki aktivitas antimalaria, walaupun belum pernah dipublikasikan adanya pengujian pada manusia.
Uji laboratorium menunjukkan bahwa senyawa-senyawa di dalam buah pare mungkin efektif untuk menangani infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Senyawa-senyawa yang diisolasi di dalam buah pare memiliki efek a. Pada saluran pencernaan b. Efek antihelmintik c. Efek antimalaria d. Efek antivirus pada HIV, konsumsi buah pare akan memperlambat perkembangan virus HIV pada orang yang terinfeksi.
Buah pare mencegah atau melawan diabetes mellitus tipe 2. Pada tahun 1962, Lolitkar dan Rao mengekstraksi suatu zat dari tumbuhan, yang mereka beri nama karantin, dimana zat ini memiliki efek hipoglikemik pada kelinci normal dan kelinci yang terkena diabetes. Pendapat lain menyatakan bahwa zat tersebut hanya aktif pada kelinci yang terkena diabetes, diisolasi oleh Visarata dan Ungsurungsie pada tahun 1981. Buah pare meingkatkan sensitifitas insulin. Pada tahun 2007, suatu studi oleh Departemen Kesehatan Filipina menyatakan bahwa konsumsi dosis harian buah pare sebesar 100 mg/kg berat badan setara dengan 2.5 mg/kg dari obat antidiabetes glibenklamid yang diminum dua kali sehari. Tablet dari ekstrak buah pare dijual di Filipina sebagai suplemen makanan dengan nama dagang Charantia dan diekspor ke banyak negara. Buah pare juga mengandung lektin yang memiliki aktivitas seperti insulin. Lektin ini menurunkan konsentrasi glukosa darah dengan bekerja pada jaringan periferal, dan sama seperti efek insulin pada otak, menekan nafsu makan.
Senyawa 15,16-dihydroxy-α-eleostearic acid yang diekstraksi dari buah pare, telah diteliti dapat menginduksi apoptosis dari sel leukimia secara in vitro.
Buah pare juga digunakan secara tradisional untuk menyembuhkan disentri,kolik, demam, luka bakar, nyeri pada menstruasi dan beberapa e. Efek Antidiabetes. f. Efek Antikanker g. Kegunaan-kegunaan lain masalah pada kulit. Juga digunakan untuk mengontrol kelahiran (Wikipedia,2011).
Ekstrak buah pare yang direbus menunjukkan aktivitas antioksidan. Ekstrak dari buah pare menunjukkan perbedaan penting dalam aktivitas menangkap radikal bebas antara ekstrak yang diperoleh dengan maserasi dingin dengan ekstrak yang diperoleh dengan cara panas, karena adanya perubahan pada komposisi kimia tumbuhan selama proses pemanasan, yang kemudian meningkatkan jumlah komponen antioksidan (Anonim,2006).

{ 2 komentar... read them below or Comment }

  1. Untuk tanaman yakon itu tersendiri memiliki khasiat yg baik. Cuma masyarakat kita masih awam dengan yg namanya yakon

    BalasHapus
  2. Dati tanaman yakon itu sendiri sudah banyak memilikivkhasiatnya. Tp sayang masih awam di kalangan masyarakat

    BalasHapus

- Copyright © ApilpraP - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -